1) Peranan Desain Grafis pada Media
Antara lain
a. Komunikatif
Ada
5 cara untuk membuat karya visual menjadi komunikatif bagi
audiensi.
1) Visualisasi pendukung agar mudah diterima olah sasaran.
2) Pelajari pesan yang akan disampaikan secara mendalam.
3) Pelajari kebiasaan dan hal-hal yang diminati/disukai oleh sasaran yang
berkaitan dengan hal visual (ikon, gambar dan elemen visual lain).
4) Olah pesan (verbal) menjadi pesan visual, dengan memperhatikan
tanda-tanda pesan visual yang dipahami publik, mudah, gampang, dan
nyaman dilihat/dibaca.
b) Visualisasi
Kreatif
Visualisasi diharapkan disajikan secara unik dan tidak klise (sering
digunakan), agar menarik perhatian. Rancangan elemen desain
grafis (objek, warna, huruf, dan layout) dibuat secara asli (original/
baru). Penjelasan pesan disusun secara sistematik untuk kemudahan
tata alir dan alur (lancar). Kemudahan informasi didukung oleh
navigasi dengan susunan tata letak yang luwes tanpa meninggalkan
kaidah komunikasi dan keindahan (fleksibel).
c) Sederhana
Visualisasi tidak rumit supaya kejelasan isi pesan mudah diterima
dan diingat. Pengembangan yang kompleks dapat menimbulkan ciri
yang khas terhadap suatu eleman visual. Hal itu akan lebih cepat
menimbulkan kebosanan visual. Prinsip generalisasi diperlukan
untuk menyederhanakan elemen visual menjadi elemen yang
paling mendasar sehingga menimbulkan persepsi yang lebih luas
dan lebih berumur panjang.
d) Kesatuan (Unity)
Penggunaan bahasa visual yang harmonis, utuh, dan senada agar
materi pesan dipersepsi secara utuh (komprehensif) yang menyatu
dan harmonis di dalam sebuah karya grafis. Hal ini menjadi
sebuah upaya yang bertujuan memudahkan pengamat desain
menangkap sebuah nuansa visual yang tematik dan mempermudah
proses pembentukan pemetaan hierarki informasi yang hendak
disampaikan.
e) Penggambaran Objek dalam Bentuk Image yang Presentatif
Gambar dapat berupa fotografi atau gambar informasi berupa
tabel/diagram dan gambar bergerak (animasi dan film). Gambar
dapat diklasifikasi sebagai gambar latar belakang desain atau
gambar objek yang dapat memperjelas informasi.
f) . Pemilihan Warna yang Sesuai
Penggunaan kunci warna atau panduan warna berdasar teori warna
Munsel, untuk mendapatkan warna-warna yang selaras. Harmoni
dalam perpaduan warna dapat membuat nuansa yang berbeda
walaupun menggunakan gambar yang sama.
g) Tipografi (Font dan Susunan Huruf)
Untuk memvisualkan bahasa verbal agar mendukung isi pesan,
baik secara fungsi keterbacaan maupun fungsi psikologisnya,
digunakan tipografi secara kreatif sesuai dengan keperluan dan
tidak berlebihan.
h) Tata Letak (Layout)
`
Layout adalah usaha untuk membentuk dan menata unsur-unsur
grafis (teks dan gambar) menjadi media komunikasi yang efektif.
Jika data/unsur grafis dan warna yang akan dipakai telah dipastikan
sebelumnya, selanjutnya kita dapat melakukan proses layouting.
Peletakan dan susunan unsur-unsur visual harus terkendali dengan
baik agar memperjelas hierarki/tingkatan perhatian sasaran
terhadap semua unsur yang ditampilkan.
i) Unsur Visual Bergerak (Animasi dan/atau Movie)
Animasi/movie yang dibuat sebagai daya tarik di media televisi, web,
dan gadget. Sebelumnya dibutuhkan storyboard yang merupakan
acuan beberapa gambar untuk panduan proses produksi syuting.
j) Navigasi
Ikon navigasi berfungsi sebagai tanda untuk mengeksekusi arah/
tujuan yang dikehendaki maka gunakan ikon navigasi yang akrab
dan konsisten agar efektif dalam penggunaannya. Ikon dirancang
sederhana, berkarakter, dan menarik karena fungsinya hanya
pemandu.
2) Proses Perancangan Desain Grafis
a) Mencari Informasi Kebutuhan
Jika anda ingin membuat sebuah desain maka perlu mengumpulkan informasi terkait klien dan produk serta tujuan dalam pembuatan desain tersebut. Jangan pula informasi tentang kebutuhan, sasaran audiens serta goal dari sebuah proyek desain tersebut.
b) Membuat Kerangka Kerja
Setelah informasi dikumpulkan maka selanjutnya adalah menyusun kerangka kerja agar tidak ada kemunduran atau pengulangan konsep dan sesuai dengan kesepakatan antara desainer dan klien. Susunan kerja minimal terdapat beberapa informasi seperti di bawah ini:
Kebutuhan Desain Antara lain
Tema
Data Yang Dibutuhkan
Batas Waktu
c) Mencari Ide Kreatif
Proses pencarian dan penetapan sebuah ide dapat muncul dari berbagai sumber dan cara. Beberapa sumber dan cara dalam penggalian atau pencarian ide kreatif dapat ditempuh melalui penyusunan sketsa-sketsa ide, brainstorming / tukar pikiran atau melihat dan memodifikasi karya desain yang sudah ada.
d) Visualisasi
penetapan visualisasi dengan pemilihan atau fokus pada hal – hal teknis desain seperti layout, background, pemilihan jenis huruf/font, warna atau elemen desain lainnya.
Referensi
1) Ramadhan Febri (2020). Proses Awal Perancangan Desain - BPPTIK. [online] BPPTIK. Available at: https://bpptik.kominfo.go.id/2020/05/22/7840/proses-awal-perancangan-desain/ [Accessed 25 Mar. 2021].
2) Ramadhan Febri (2020). Proses Awal Perancangan Desain - BPPTIK. [online] BPPTIK. Available at: https://bpptik.kominfo.go.id/2020/05/22/7840/proses-awal-perancangan-desain/ [Accessed 25 Mar. 2021].
Komentar
Posting Komentar