Pengertian Metode FIFO
Fifo merupakan singkatan dari first in first out yang mana dapat
didefinisikan pada wujud nyatanya dengan gambaran berikut. Persediaan yang
datang pertama pada perusahaan, maka akan keluar atau digunakan pertama oleh
perusahaan itu sendiri.
Metode pencatatan persediaan ini akan memudahkan perusahaan untuk mengerti
aliran dana masuk dan aliran dana keluar yang seharusnya sama. Dengan metode
ini juga persediaan akhir bisa ditentukan karena persediaan pada akhir periode
akan bertanggung jawab untuk menentukan harga jual berdasarkan informasi berapa
biaya persediaan yang terakhir masuk.
Keuntungan Metode Persediaan FIFO
Keuntungan yang lebih besar digadang-gadang menjadi kelebihan dari metode
pencatatan persediaan ini. Semua perusahaan pastinya menginginkan sebuah
keuntungan yang besar dalam siklus finansialnya, sehingga metode ini wajar saja
lebih dipilih. Kelebihan lain dari metode fifo ini adalah nilai yang dihasilkan
dari pencatatan lebih relevan sifatnya. Karena nilai ini akan ada di laporan
posisi keuangan.
Ketika menjadi staf gudang atau yang bekerja di bagian pegudangan perlu
menetapkan cara penataan barang di rak atau lokasi penempatan agar mudah bagi
petugas gudang menata dengan cara FIFO. Pengawas gudang juga mudah untuk
memeriksa dan mengukur
Kekurangan Metode Persediaan FIFO
Meskipun keuntungan yang didapat bisa terjamin besar nominalnya, namun
sayangnya ada yang menilai keuntungan yang didapat ini kurang akurat sifatnya.
Benar saja, karena pada metode ini unit atau persediaan yang masuk terakhir dan
yang keluar terakhir yang akan digunakan untuk menentukan harga barang.
Untung besar juga akan membuat pajak yang dikenakan cukup besar dan metode ini membuat perusahaan harus membayar pajak yang lebih besar kepada pemerintah.
Kesimpulannya, dengan mengetahui apa itu metode fifo yang mana sebuah metode
untuk mencatat persediaan, serta informasi lain terkait kelebihan dan
kekurangan dari metode tentu Anda bisa menjadi lebih mudah dalam
menerapkannya.
Cara perhitungan persediaan dengan Metode FIFO adalah
Persediaan Akhir = Saldo Fisik X Harga Pokok per Unit Barang Terakhir Masuk
Harga Pokok Penjualan (HPP) = Jumlah Fisik Barang yg Terjual X Harga per Unit
Contoh Penerapan FIFO
Metode LIFO biasa diterapkan pada toko baju. Toko baju mengeluarkan terlebih dahulu baju dengan tren model terbaru yang terakhir masuk. Jika toko baju mengeluarkan baju yang pertama kali masuk, nantinya baju yang terakhir masuk akan kehilangan trennya karena akan muncul tren model baju terbaru lagi
Contoh Metode FIFO
PT 2R mencatat persediaan January 2007
sebagai berikut
Tanggal |
Keterangan |
Unit |
Harga / Unit |
Total |
|
Januari |
2 |
Persediaan Awal |
20 |
2.500 |
50.000 |
5 |
Pembelian |
10 |
2.300 |
23.000 |
|
7 |
Penjualan |
15 |
2.600 |
39.000 |
|
12 |
Penjualan |
9 |
2.400 |
21.600 |
|
15 |
Pembelian |
7 |
2.700 |
18.900 |
|
17 |
Pembelian |
5 |
2.550 |
12.750 |
|
20 |
Penjualan |
13 |
2.800 |
36.400 |
|
23 |
Pembelian |
10 |
2.750 |
27.500 |
|
25 |
Penjualan |
3 |
2.850 |
8.550 |
|
31 |
Pembelian |
4 |
2.900 |
11.600 |
Waktu |
IN |
OUT |
SALDO |
|||||||||
Unit |
Harga |
Total |
Unit |
Harga |
Total |
Unit |
Harga |
Total |
||||
2/1/2007 |
20 |
2.500 |
50.000 |
|||||||||
5/1/2007 |
10 |
2.300 |
23.000 |
20 |
2.500 |
50.000 |
||||||
10 |
2.300 |
23.000 |
||||||||||
7/1/2007 |
15 |
2.500 |
37.500 |
5 |
2.500 |
12.500 |
||||||
10 |
2.300 |
23.000 |
||||||||||
12/1/2007 |
5 |
2.500 |
12.500 |
6 |
2.300 |
13.800 |
||||||
4 |
2.300 |
9.200 |
||||||||||
15/1/2007 |
7 |
2.700 |
18.900 |
6 |
2.300 |
13.800 |
||||||
7 |
2.700 |
18.900 |
||||||||||
17/1/2007 |
5 |
2.550 |
12.750 |
6 |
2.300 |
13.800 |
||||||
7 |
2.700 |
18.900 |
||||||||||
5 |
2.550 |
12.750 |
||||||||||
20/1/2007 |
6 |
2.300 |
13.800 |
5 |
2.550 |
12.750 |
||||||
7 |
2.700 |
18.900 |
||||||||||
23/1/2007 |
10 |
2.750 |
27.500 |
5 |
2.550 |
12.750 |
||||||
10 |
2.750 |
27.500 |
||||||||||
25/1/2007 |
3 |
2.550 |
7.650 |
2 |
2.550 |
5.100 |
||||||
10 |
2.750 |
27.500 |
||||||||||
31/1/2007 |
4 |
2.900 |
11.600 |
2 |
2.550 |
5.100 |
||||||
10 |
2.750 |
27.500 |
||||||||||
4 |
2.900 |
11.600 |
||||||||||
|
|
= 105.550 (39.000 + 21.600 + 36.400 + 8.550) |
||||||||||
|
HPP |
= (99.550) |
||||||||||
setiap jenis persediaan harus dibuatkan tabel yang terdiri dari beberapa kolom yang akan digunakan untuk mencatat mutasi persediaan seperti pada contoh diatas. Metode menghendaki barang-barang yang dikeluarkan akan ditetapkan harga pokok pada akhir periode. Harga pokok rata-rata baru dihitung pada akhir periode sehingga jurnal untuk mencatat persediaan barang yang berkurang juga dibuat pada akhir periode. Harga pokok rata-rata dicatat setiap ada pengeluaran barang sehingga harus dihitung harga pokok rata-rata setiap kali terjadi pembelian barang.
Pengertian Metode LIFO
LIFO artinya yang masuk terakhir keluar pertama. Metode ini mengasumsikan unit
persediaan yang dibeli pertama akan dikeluarkan di akhir. Artinya, unit yang
dijual pertama adalah unit persediaan yang terakhir masuk ke gudang. Jadi
biasanya persediaan akhir barang dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan
persediaan yang pertama atau awal masuk. Metode biaya persediaan LIFO ini
didasarkan pada asumsi bahwa aliran keluar biaya persediaan merupakan kebalikan
dari kronologi terjadinya biaya. Pada metode ini, harga beli terakhir
dibebankan ke operasi dalam periode kenaikan harga (inflasi), sehingga laba
yang dihasilkan akan kecil dan pajak yang terutang juga menjadi lebih kecil.
Kelebihan Metode LIFO
1. Mudah membandingkan cost saat ini dengan pendapatan sekarang.
2. Apabila harga naik maka harga barang jadi konservatif.
3. Laba operasional tidak terpengaruh oleh untung atau rugi dari fluktuasi
harga.
4. Menghemat pajak
Kekurangan Metode LIFO
1. Bertolak belakang dengan aliran fisik persediaan sesungguhnya.
2. Biaya pembukuan menjadi mahal karena metode ini lebih rumit.
3. Laba atau rugi yang dihasilkan lebih rendah.
Contoh Penerapan LIFO
Metode FIFO diterapkan di
warung, mini market, ataupun super market. Mereka
menjual atau mengeluarkan produk-produk yang pertama kali masuk terlebih
dahulu, sedangkan produk-produk yang terakhir kali masuk akan disimpan di dalam
gudang untuk dikeluarkan nanti.
Contoh Metode LIFO
PD Jaya menjual beras pada April 2014 dengan persediaan sejumlah 1
kwintal (100 kg) beras seharga Rp 300.000. Beberapa transaksi yang terlihat
pada buku catatan PD Jaya sebagai berikut:
Waktu |
Jenis Transaksi |
Kuantitas |
Harga Per Unit |
Jumlah |
|
||||||||
1/4 |
Penjualan |
40 |
4.500 |
180.000 |
|
||||||||
10/4 |
Pembelian |
30 |
3.100 |
93.000 |
|
||||||||
11/4 |
Penjualan |
66 |
4.650 |
302.000 |
|
||||||||
20/4 |
Pembelian |
25 |
3.200 |
80.000 |
|
||||||||
25/4 |
Pembelian |
40 |
3.250 |
130.000 |
|
||||||||
30/4 |
Penjualan |
25 |
4.875 |
121.875 |
|
||||||||
Berikut ini rangkuman transaksi yang terjadi |
|||||||||||||
Total Pembelian |
95 |
303.000 |
|||||||||||
Total Penjualan |
130 |
604.000 |
|||||||||||
Saldo awal adalah 60 kg dengan unit cost Rp 3.000, di mana pembelian sebanyak 30 kg dengan harga Rp 3.100 per kg. Jadi, total pembelian sebesar Rp 93.000 sebanyak 65 kg, harga per unit mana yang digunakan?
Dengan konsep LIFO didapatkan hasil:
30 kg x Rp 3.100 = Rp 93.000
35 kg x Rp 3.000 = Rp 105.00
--------------------------------------------(+)
Total Penjualan = Rp 198.000
metode LIFO menghasilkan HPP yang paling tinggi karena
harga pembelian akan terus meningkat. Dalam konsep LIFO, biaya unit yang
digunakan sebagai dasar perhitungan HPP merupakan harga pembelian yang terkini
atau terbaru (most recent). Hampir tidak pernah
ada kejadian sebuah harga mengalami penurunan. Inflasi atau kenaikan harga yang
kerap terjadi di banyak negara, bukan deflasi.
Daftar Pustaka
https://cpssoft.com/blog/akuntansi/mengetahui-apa-itu-fifo/
https://dosenakuntansi.com/
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-perbedaan-metode-persediaan-fifo-lifo-dan-average/
Komentar
Posting Komentar